JAKARTA - Jika jeli, berbagai tanaman di sekitar kita sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi obat berbagai penyakit.
Salah satunya, tapak dara (catharanthus roseus) yang berkhasiat memerangi kanker.
Penelitian mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Arif Yoga Pratama, Ari Purnomo, dan Amallia Nugrahaeni menunjukkan daun dan bunga tapak dara mengandung senyawa alkaloid vinblastine, vincristine, leurosine, catharanthine, dan lochnerine yang berkhasiat sebagai antikanker.
"Daun dan kembang tapak dara dimanfaatkan menjadi obat leukemia karena tanaman ini murah dan mudah diperoleh. Kandungan kimia dari tanaman ini adalah senyawa alkaloid antikanker yang paling utama, yaitu vinkristin dan vinblastin," ujar Arif seperti dilansir laman UNY, Selasa (15/1/2013).
Menurut Arif, kandungan vinkristin dalam tapak dara, dapat mengobati kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, leukemia, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf ataupun otot.
Selain itu, tapak dara juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Di Sumatera, tapak dara dikenal sebagai "rumput jalang".
Tanaman ini biasa tumbuh subur di padang atau pedesaan beriklim tropis dan kerap digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Arif dan kawan-kawan pun mengolah bunga dan daun tapak dara menjadi teh sebagai alternatif obat leukemia.
Prosesnya dimulai dengan mengeringkan bunga dan daun tapak dara untuk dijadikan teh celup. Kemudian, pengujian kandungan antioksidan dilakukan dengan menyeduh teh dalam air hangat, kemudian air seduhan tersebut diuji kandungannya. Metode ini disebut spektofotometer.(rfa)
(Sumber)
0 comments:
Posting Komentar