Margaret Puspitarini
JAKARTA - Aksi terorisme tidak pernah pudar dari Tanah Air. Berbagai ancaman bom kerap kali menggemparkan warga. Bahkan yang paling buruk, kondisi ini memperburuk perekonomian dalam negeri. Hal ini pun memacu sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk membuat robot pelacak bom.
Robot ini dikendalikan secara manual dengan komputer dari jarak jauh dan dapat memberikan gambar keadaan di sekitarnya. Robot ini diharapkan dapat mempermudah pencarian benda yang dicurigai sebagai bom. Namun, robot pelacak ini bukan untuk mencari bom yang diletakkan di beberapa tempat oleh teroris. Fungsi utamanya adalah mendeteksi adanya benda yang dicurigai sebagai bom dalam radius 100–200 meter.
Kelompok yang terdiri dari Doni Ermawan, Dedi Hermawan, Endro Tri Nugroho, Hasnanto Riantiarno, dan Hadi Sutrisno ini menciptakan robot dengan suku cadang yang sudah ada di dalam negeri. Di antaranya, motor penggerak, motor servo sebagai lengan penjepit benda yang terdeteksi sebagai bom, pengendali, kamera atau webcam, sensor, controller, dan software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mendukung proses kontrol yang berfungsi menggerakkan robot dari jarak jauh.
Bahan yang paling mahal dan vital digunakan pada robot adalah motor penggerak yang berfungsi sebagai kaki robot. Kekuatan robot terletak pada dua hal, yaitu motor penggerak dan webcam yang diletakkan di atas robot. Motor penggerak bisa menjadi alat penggerak robot melewati jalan berbatu dan berkelok, sedangkan kamera untuk melihat keadaan di sekitar area yang terdeteksi terdapat bom. Gambar-gambar yang tertangkap kamera ini nantinya diproses dan dikontrol melalui software di notebook. “Robot ini belum mampu mendeteksi keberadaan bom dalam skala besar yang diletakkan di beberapa ruang tertentu, karena belum peka terhadap sensor dinding,” papar Doni Ermawan, seperti dilansir dari situs UNY, Jumat (22/6/2012). Sementara Hadi Sutrisno berkata, robot kreasi mereka ini masih berupa prototipe. Ke depan, akan lebih dimodifikasi bentuknya agar terlihat lebih baik dari sebelumnya. Sementara ini, bentuk robot yang menyerupai mobil perang layaknya tank ini akan terus dipertahankan. "Selanjutnya akan ditambah beberapa fasilitas yang mendukung komunikasi dan kontrol terhadap robot yang lebih maksimal. Selain itu, ke depan kami ingin menambahkan sensor logam pada robot, sehingga akurasi dalam mendeteksi benda yang diduga bom menjadi lebih baik," pungkas Hadi.(mrg)(rhs)
(Sumber)
Bahan yang paling mahal dan vital digunakan pada robot adalah motor penggerak yang berfungsi sebagai kaki robot. Kekuatan robot terletak pada dua hal, yaitu motor penggerak dan webcam yang diletakkan di atas robot. Motor penggerak bisa menjadi alat penggerak robot melewati jalan berbatu dan berkelok, sedangkan kamera untuk melihat keadaan di sekitar area yang terdeteksi terdapat bom. Gambar-gambar yang tertangkap kamera ini nantinya diproses dan dikontrol melalui software di notebook. “Robot ini belum mampu mendeteksi keberadaan bom dalam skala besar yang diletakkan di beberapa ruang tertentu, karena belum peka terhadap sensor dinding,” papar Doni Ermawan, seperti dilansir dari situs UNY, Jumat (22/6/2012). Sementara Hadi Sutrisno berkata, robot kreasi mereka ini masih berupa prototipe. Ke depan, akan lebih dimodifikasi bentuknya agar terlihat lebih baik dari sebelumnya. Sementara ini, bentuk robot yang menyerupai mobil perang layaknya tank ini akan terus dipertahankan. "Selanjutnya akan ditambah beberapa fasilitas yang mendukung komunikasi dan kontrol terhadap robot yang lebih maksimal. Selain itu, ke depan kami ingin menambahkan sensor logam pada robot, sehingga akurasi dalam mendeteksi benda yang diduga bom menjadi lebih baik," pungkas Hadi.(mrg)(rhs)
(Sumber)
0 comments:
Posting Komentar