Gedung Rektorat, ITS Online - Nuansa liburan tidak menyurutkan semangat sekelompok mahasiswa yang berasal dari Laboratorium Sistem dan Otomasi Industri Jurusan Teknik Mesin ITS. Pasalnya, selain membuat mobil listrik, tim bernama Kelelawar ini, turut memperkenalkan karyanya yaitu Iquteche, ECU pertama buatan mahasiswa Indonesia.
Tim kelelawar ini digawangi oleh 18 orang. Mereka terdiri dari mahasiswa serta alumni Jurusan Teknik Mesin yang dibantu Dr Muhammad Nur Yuniarto sebagai dosen pembimbing.
Nama Iquteche memang tidak familiar. Maka, dalam acara launching, Yuniarto turut menerangkan nama ECU tersebut. ''Iquteche sendiri bisa juga dibaca iki uteke (Jawa, red). Hal tersebut dapat berarti alat yang merupakan otak dari mesin dan juga dapat bermakna orang yang membuat lebih menonjolkan otak daripada otot,'' kata Yuniarto seraya tersenyum.
Hebatnya, mereka membuat dua versi ECU Iquteche sekaligus. Pertama, versi harian yang cocok digunakan pada sepeda motor sport. Sedangkan versi lainnya adalah ECU versi balap (road race) yang dapat digunakan pada setiap jenis sepeda motor bebek.
Uji coba pun telah dilakukan pada ECU Iquteche, yang risetnya telah dirintis sejak tahun 2010 ini. Secara konsisten, performa iquteche unggul berada di atas ECU/ECM standar yang rata-rata mengalami kenaikan 0,5-1 horsepower di setiap putaran mesin motor tipe sport.
Tak hanya itu, untuk tipe bebek, Iquteche berhasil melayani kebutuhan bahan bakar dan berhasil memberikan daya maksimal sebesar 13 horsepower dengan putaran mesin maksimal hingga diatas 15.000 rpm (rotation perminute).
Sayangnya, Iquteche tidak ikut ditampilkan dalam acara yang turut dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI), Prof Ir Muhammad Nuh, DEA. ''Iquteche saat ini masih berada di Laboratorium Sistem dan Otomasi Industri,'' ungkap Grangsang Sotyaramadhani, salah satu anggota dari tim Kelelawar. (sha/nir)
(Sumber)
1 comments:
Ada yg keluaran 4 atau 6 injektor pengendalian penuh bukan pararel
Posting Komentar