BANDUNG - Tim Robot Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara satu dalam kontes robot dunia lewat ajang Trinity College Fire Fighting Home Robo Contest 2011 di Hartford, Conecticut, Amerika Serikat. Robot itu bernama Yaqut, yang dalam bahasa Arab berarti bidadari surga.
Dalam kontes tahunan yang digelar pada 9-10 April 2011 ini, ITB mengirimkan dua robot untuk kategori robot berkaki. Satu robot lagi bernama Zaqun, berhasil menjadi juara dua.
Salah satu anggota tim, Syawaludin Rakhmatullah (23), menjelaskan, Yaqut juga mewakili warna bendera Indonesia. "Setelah dibuat, hasilnya cantik. Kita namai Yaqut yang berarti bidadari surga," kata pria yang biasa dipanggil Syawal ini, dalam konferensi pers di Gedung Rektorat ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/4/2011).
Sarjana lulusan jurusan Teknik Elektro (TE) ITB itu menambahkan, Yaqut merupakan robot generasi ketiga yang diciptakan tim yang terdiri dari Syawal, Syamratul Fuadi (20), Aslih Damaitri (21), dan Dodi Suhendra. Semua anggota tim merupakan mahasiswa dan lulusan jurusan TE ITB.
Syawal memaparkan, Yaqut didesain lebih ramping dari robot berkaki biasanya. Tampilannya cantik dengan warna merah dan putih. "Robot generasi ketiga ini juga berarti batu mulia yang kerasnya luar biasa. Karena kekuatannya tinggi, kami ingin mempertahankan juara," ujarnya.
Dosen dari kelompok keahlian Sekolah Tinggi Elektro Informatika (STEI) ITB Kusprasapta Mustijarasa menuturkan, tim robot berangkat sebagai kontingen Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) pada Rabu, 6 April lalu. Sebelumnya tim menjuarai Kontes Nasional Robot Cerdas 2001.
"Ada 135 kategori robot yang dilombakan. Lomba diikuti peserta dari Kanada, Cina, Israel, Meksiko, Portugal," tutur pria yang biasa dipanggil Soni.
Dalam kontes, robot yang mirip laba-laba itu harus memasuki ruang labirin 2x2 meter persegi. Ia harus mencari sumber api berupa lilin dalam waktu secepat mungkin. Tiap peserta diberi kesempatan tiga kali untuk meniup lilin. Rata-rata dari tiga kali misi, sang Bidadari Surga berhasil mencatat waktu 10 detik.
Pada 11 April 2011, lanjut Soni, tim kembali ke Indonesia menggondol uang 300 USD dan 200 USD. Mereka juga berhak melanjutkan pendidikan master (S-2) atas biaya dari Kemendiknas. (rfa)(rhs)
(Sumber)
Syawal memaparkan, Yaqut didesain lebih ramping dari robot berkaki biasanya. Tampilannya cantik dengan warna merah dan putih. "Robot generasi ketiga ini juga berarti batu mulia yang kerasnya luar biasa. Karena kekuatannya tinggi, kami ingin mempertahankan juara," ujarnya.
Dosen dari kelompok keahlian Sekolah Tinggi Elektro Informatika (STEI) ITB Kusprasapta Mustijarasa menuturkan, tim robot berangkat sebagai kontingen Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) pada Rabu, 6 April lalu. Sebelumnya tim menjuarai Kontes Nasional Robot Cerdas 2001.
"Ada 135 kategori robot yang dilombakan. Lomba diikuti peserta dari Kanada, Cina, Israel, Meksiko, Portugal," tutur pria yang biasa dipanggil Soni.
Dalam kontes, robot yang mirip laba-laba itu harus memasuki ruang labirin 2x2 meter persegi. Ia harus mencari sumber api berupa lilin dalam waktu secepat mungkin. Tiap peserta diberi kesempatan tiga kali untuk meniup lilin. Rata-rata dari tiga kali misi, sang Bidadari Surga berhasil mencatat waktu 10 detik.
Pada 11 April 2011, lanjut Soni, tim kembali ke Indonesia menggondol uang 300 USD dan 200 USD. Mereka juga berhak melanjutkan pendidikan master (S-2) atas biaya dari Kemendiknas. (rfa)(rhs)
(Sumber)
0 comments:
Posting Komentar