Institute of Tropical Disease (ITD) UNAIR yang bekerjasama dengan Instalasi Pusat Biomaterial-Bank Jaringan RSU Dr. Soetomo Surabaya merupakan salah satu pusat keunggulan pengembangan teknologi sel punca (stem cell) di Indonesia. Roy Sparingga, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan (Asdep Kedokkes), Kementerian Riset dan Teknologi melakukan diskusi tentang "Pengembangan Sel Punca" dengan pimpinan, para guru besar dan peneliti sel punca Surabaya di ITD UNAIR pada tanggal 15 Februari 2010.
Diskusi ini untuk menyempurnakan Rencana Induk Pengembangan Teknologi Sel Punca di Indonesia. Beberapa lembaga penelitian milik pemerintah dan swasta, maupun unit layanan kesehatan di Indonesia telah mampu mengisolasi, mengembangkan, dan menyimpan sel punca yang berasal baik dari embrio maupun dari jaringan tubuh dewasa. Beberapa lembaga ini telah mempunyai sumber daya manusia dan sarana yang cukup memadai untuk melakukan penelitian yang bersifat hulu hingga hilir untuk pelayanan kesehatan. Kemajuan pengembangan sel punca mempunyai potensi besar untuk terapi berbagai penyakit, antara lain penyakit degeneratif, autoimun, keganasan dan trauma, sehingga menimbulkan harapan baru dalam pengobatan. Beberapa kendala pengembangan sel punca saat ini adalah menyangkut etika, regulasi, fokus penelitian, SDM, fasilitas, pendanaan, HKI serta sinergi antara akademisi, pebisnis dan regulator (academician, business and government / ABG).
Fedik A. Rantam sebagai ketua kelompok Tissue Culture-Stem Cell Study Group, ITD menyampaikan pentingnya roadmap nasional pengembangan sel punca di Indonesia guna mempermudah penggalangan dana dan mengetahui capaian target yang terukur. Dr Nasronudin, Direktur ITD memaparkan juga program-program inovatif ITD yang perlu mendapatkan dana penelitian yang siap dipasarkan secara komersial guna mendukung kesehatan masyarakat di Indonesia. Ristek mendukung program ITD, karena sesuai dengan kebijakan pembangunan Iptek Nasional melalui penguatan Sistem Inovasi Nasional dan peningkatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek. Roy Sparringa mengatakan bahwa Ristek dalam tahun 2010 akan memfasilitasi penguatan forum komunikasi ABG untuk pengembangan iptek sel punca, roadmap litbang, merintis Collaborative infrastructure network, menyiapkan Direktori Litbangrap Sel Punca Indonesia, serta mendorong penerbitan Jurnal Sel Punca di Indonesia oleh ASPI (Asosiasi Sel Punca Indonesia).
Dari hasil survei Ristek mengenai kapasitas lembaga penelitian yang terkait dengan sel punca di Indonesia pada Tahun 2009 menyebutkan bahwa disamping ITD Unair, sedikitnya ada tiga lembaga lain yang merupakan pusat keunggulan sel punca saat ini, yaitu Unit Layanan Terpadu Sel Punca FKUI-RSCM, Stem Cell and Cancer Institute (SCI) Kalbe Farma, serta Laboratorium Embriologi Departemen Anatomi dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor. (adpkk/humasristek)
(Sumber)
Bagikan
Fedik A. Rantam sebagai ketua kelompok Tissue Culture-Stem Cell Study Group, ITD menyampaikan pentingnya roadmap nasional pengembangan sel punca di Indonesia guna mempermudah penggalangan dana dan mengetahui capaian target yang terukur. Dr Nasronudin, Direktur ITD memaparkan juga program-program inovatif ITD yang perlu mendapatkan dana penelitian yang siap dipasarkan secara komersial guna mendukung kesehatan masyarakat di Indonesia. Ristek mendukung program ITD, karena sesuai dengan kebijakan pembangunan Iptek Nasional melalui penguatan Sistem Inovasi Nasional dan peningkatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek. Roy Sparringa mengatakan bahwa Ristek dalam tahun 2010 akan memfasilitasi penguatan forum komunikasi ABG untuk pengembangan iptek sel punca, roadmap litbang, merintis Collaborative infrastructure network, menyiapkan Direktori Litbangrap Sel Punca Indonesia, serta mendorong penerbitan Jurnal Sel Punca di Indonesia oleh ASPI (Asosiasi Sel Punca Indonesia).
Dari hasil survei Ristek mengenai kapasitas lembaga penelitian yang terkait dengan sel punca di Indonesia pada Tahun 2009 menyebutkan bahwa disamping ITD Unair, sedikitnya ada tiga lembaga lain yang merupakan pusat keunggulan sel punca saat ini, yaitu Unit Layanan Terpadu Sel Punca FKUI-RSCM, Stem Cell and Cancer Institute (SCI) Kalbe Farma, serta Laboratorium Embriologi Departemen Anatomi dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor. (adpkk/humasristek)
(Sumber)
0 comments:
Posting Komentar