Peneliti di Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (P2KIM) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menciptakan O-Water, Alat Pembuat Air Berozon. O-Water ini adalah suatu unit kompak penghasil air berozon. Dengan menggunakan teknologi plasma dan metode pelarutan langsung, O-Water akan menambah kadar oksigen dalam air sehingga lebih segar dan sehat. Dengan metode ini pemanfaatan ozon menjadi lebih mudah dan efektif dalam berbagai bidang aplikasi proteksi lingkungan.
Dr. Anto Tri Sugiarto, M.Eng, Peneliti di P2KIM LIPI menjelaskan prinsip O-Water adalah membuat senyawa plasma yang bisa mengubah oksigen menjadi ozon. Kata 'Ozon' sudah tidak asing lagi bagi kita. Ozon terbentuk dari sinar matahari yang terurai. Ozon adalah radikal bebas yang menangkap polutan. Ozon adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna. Baunya seperti semangka yang dibelah. Ozon dapat pula dipergunakan untuk meperlancar jalannya aliran darah dalam tubuh, karena Ozon lebih cepat masuk ke dalam darah pada dosis tepat.
O-Water ciptaan LIPI ini, menurut Anto reaktornya berbahan baku air. Namun menciptakan proses plasma di dalam air cukup sulit. Setelah mencoba menggunakan berbagai medium, Anto akhirnya menggunakan tabung kaca (pyrex). Hasilnya, terjadi banyak loncatan elektron. Reaktor versi Anto ini berupa kotak berukuran panjang-lebar-tinggi 40 x 30 x 10 cm. Di dalam reaktor terdapat silinder yang berisi tabung kaca berdiameter 3 cm. Pada tabung kaca itu dipasang dua kutub elektroda. Satu kutub diletakkan di dalam, kutub lainnya dililitkan sepanjang tabung. Pada silinder tadi terdapat tiga lubang yang berfungsi memasukkan oksigen dan air, serta saluran keluar untuk air berozon. Setelah air dan oksigen dimasukkan,kemudian listrik dinyalakan, sehingga kedua elektroda itu beraksi dan menimbulkan lompatan muatan elektron seperti petir yang bercabang-cabang sepanjang tabung.
Anto menjelaskan, komponen-komponen utama alat pembuat air berozon disederhanakan menjadi satu sistem terpadu, tanpa pipa penghubung, dengan membuat pipa gas dan pipa air pada satu poros untuk menghasilkan air berozon dengan konsentrasi tinggi. Penggunaan O-Water di rumah tangga sangat mudah. Cukup dengan memasang selang ke kran air, air tersebut sudah berozon. Manfaatnya antara lain untuk sterilisasi (yaitu sterilisasi sayuran, buah-buahan, daging. Untuk mencuci peralatan medis, dan di industri digunakan untuk menghilangkan limbah dan untuk pemutih kertas).
O-Water belum banyak di pasaran. Anto mengungkapkan O-Water buatan LIPI ini seharga Rp 1 juta per unit. Keuntungan yang diperoleh a.l. dapat membunuh virus, bakteri, dan jamur. Menghilangkan pengaruh pestisida, logam berat, dan kaporit. Menjadikan buah-buahan dan sayuran lebih segar dan tahan lama. Cth Tomat tahan hingga 27 hari. Tidak merusak kadar air, kadar gula, Vitamin C pada buah segar, dan tidak rusak/busuk. Buah atau sayuran yang disemprot dengan air berozon aman dikonsumsi, kata Anto. Ozon adalah zat yang sangat aktif dan cepat terurai kembali menjadi oksigen dalam waktu satu jam dan tidak meninggalkan sisa.
O-Water telah dipatenkan. Ke depan, Anto berharap, air ozon dapat segera diproduksi secara massal agar sayur-mayur petani Indonesia lebih segar dan awet. Meski demikian, tidak dianjurkan meminum air ozon. Perlu diperhatikan apabila mencium bau ozon yang menyengat, berarti ada kebocoran, jadi jangan digunakan. Disisi lain ozon merupakan gas beracun yang sangat berbahaya. Ozon merupakan zat yang mudah bereaksi dengan molekul lain disekitarnya. Ozon di udara dalam konsentrasi sekitar 1 ppm (satu dalam satu juta) dapat mengakibatkan orang sulit untuk bernapas, dan pada kandungan di atas 50 ppm, ozon akan dapat membawa kita pada kematian.(gs-adpkipt)
KRT, 8 Februari 2010
Sumber (Lipi.go.id)
0 comments:
Posting Komentar