Rabu, 30 Desember 2009
Jakarta (ANTARA News) - Program Riset Unggulan Strategis Nasional(Rusnas) Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) yang dikelola IPB untuk pengembangan buah unggulan melepas 11 varietas unggul buah lokal manggis, nanas, pisang dan pepaya.
"Kami telah melepas 11 varietas buah lokal unggul, bahkan sudah ada yang hasil panennya diekspor," kata Kepala Pusat Kajian Buah Tropika IPB Sobir PhD dalam pertanggungjawaban dana Program Rusnas KRT di Jakarta, Rabu.
Jakarta (ANTARA News) - Program Riset Unggulan Strategis Nasional(Rusnas) Kementerian Riset dan Teknologi (KRT) yang dikelola IPB untuk pengembangan buah unggulan melepas 11 varietas unggul buah lokal manggis, nanas, pisang dan pepaya.
"Kami telah melepas 11 varietas buah lokal unggul, bahkan sudah ada yang hasil panennya diekspor," kata Kepala Pusat Kajian Buah Tropika IPB Sobir PhD dalam pertanggungjawaban dana Program Rusnas KRT di Jakarta, Rabu.
Sebelas varietas itu adalah tiga varietas pepaya (Sukma, Carisya, Callina) yang dilepas pada 2008-2009, satu varietas nanas (Mahkota) pada 2008, dua varietas pisang (Rajabulu Kuning, Unti Sayang) pada 2007, lima varietas manggis (Wanayasa, Puspahiang, Malinau, Marel, Raya) dilepas 2006-2009.
"Untuk manggis bahkan sudah sejak 2001 diekspor oleh sejumlah kelompok petani binaan yang proses budidayanya kami perbaiki, nanas sudah sejak 2008 mulai ekspor dan pisang mulai tahun ini," katanya.
Dana program Rusnas Buah Rp27 miliar dari KRT untuk IPB ini menurut Sobir, telah memberikan nilai ekonomi Rp211,7 miliar bagi petani buah dan dampak sosial Rp 405 milyar.
"Berarti selama 10 tahun, sejak dimulainya tahun 2000, setiap Rp1 investasi pemerintah ini dapat menghasilkan dampak sosial sebesar 15 kali lipat," katanya.
Hasil pengembangan varietas buah unggul ini telah dipasarkan dan didiseminasikan secara nasional berupa 20.530 bibit manggis, 222.000 bibit nenas 55.300 bibit pisang 185.250 bibit pepaya dan telah ditanam di hampir 200 hektare lahan di seluruh Indonesia.
Riset strategis buah unggulan IPB meliputi pengembangan teknik penentuan standard hara tanaman, pengembangan teknik produksi, pengendalian penyerbukan untuk meningkatkan kualitas buah, seperti ukuran buah, nilai gizi, dan jumlah biji.
Juga ketahanan tanaman dan pengembangan teknologi pascapanen untuk meningkatkan masa simpan dan nilai tambah seperti mempertahankan kesegaran dan kualitas manggis.
Menristek Suharna Surapranata mengatakan, program Rusnas diluncurkan pertama kali pada 2000 dengan pembiayaan tiga topik Rusnas yaitu Teknologi Informasi dan Mikroelektronika yang diserahkan ke ITB, Buah Unggulan Tropis kepada IPB, dan Budidaya Ikan Kerapu kepada BPPT.
Pada 2002 ditambah lagi tiga topik Rusnas yakni Industri Kelapa Sawit yang dikelola IPB, Diversifikasi Pangan kepada IPB, dan Pengembangan Engine Aluminium Paduan kepada BPPT.
Lalu pada 2006 ditambah dua topik baru yakni Rusnas Pengembangan Energi Baru kepada Unsri, Palembang, dan Pengembangan Industri Sapi kepada Unibraw, Malang.
Untuk mendukung kegiatan Rusnas dari tahun 2000-2009, maka KRT sudah membiayai total Rp124 miliar dan pada 2010 akan dilakukan evaluasi mendalam untuk riset strategis jangka panjang. (*)
Sumber (AntaraNews)
0 comments:
Posting Komentar