Oleh Margaret Puspitarini
Bagikan
JAKARTA - Tahukah kamu salah satu biota laut, yakni timun laut atau teripang? Hewan yang tidak memiliki tulang belakang (invertebrata) ini ternyata memiliki kandungan hormon steroid yang bermanfaat bagi manusia.
Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Etty Riani. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, teripang mengandung hormon steroid yang berfungsi sebagai aprodisiaka (peningkat libido) alami.
Dengan demikian, lanjut Etty, teripang dapat menjadi solusi bagi kaum adam yang mengalami gangguan seksualitas. "Bahan pembangkit vitalitas (aprodisiak) alami ini bisa membantu masalah kejantanan pria tanpa menimbulkan efek negatif," kata Etty seperti dikutip dari siaran pers yang diterima okezone, Kamis (2/2/2012).
Etty menuturkan, penelitian ini dilakukannya karena kepercayaan masyarakat Gorontalo. Di wilayah tersebut, katanya, penduduk setempat percaya mengonsumsi teripang bisa meningkatkan libido.
"Berawal dari kepercayaan masyarakat tersebut, saya bersama Prof Khaswar Syamsu dan beberapa mahasiswa melakukan penelitian demi membuktikan mitos itu," ujarnya.
Dia menyebutkan, pada dasarnya semua jenis teripang mengandung hormon steroid. Namun, steroid teripang jenis pasir (Holothuria scabria) memiliki kandungan steroid lebih banyak dibandingkan jenis teripang lainnya.
“Pemanfaatan senyawa steroid teripang penting untuk manusia guna menggantikan senyawa-senyawa steroid sintetis yang digunakan oleh masyarakat,” tutur Etty.
Menurut Etty, kandungan steroid tidak hanya terdapat pada daging teripang tetapi juga berasal dari lumban jeroan yang selama ini lebih banyak terbuang. "Bahkan dari penelitian terbukti, jeroan teripang mengandung ekstrak steroid lebih banyak daripada dagingnya. Artinya, hal ini akan menjadi solusi atas pemanfaatan lumban sebagai produk olahan teripang kering," ujarnya.
Sejauh ini, hasil penelitian Etty baru diujicobakan kepada ayam dan tikus. Namun, hasil penelitian ini terbukti menunjukkan penggunaan teripang sebagai aprodisiaka tidak menimbulkan efek negatif seperti aprodisiaka sintetis yang ada di pasaran.
“Selain harga yang lebih murah, kaum pria tidak perlu merasa khawatir akan terkena kanker seperti hormon sintetis ketika mengkonsumsi teripang,” katanya.
Ke depan, Etty berencana melakukan uji coba penelitian ini terhadap manusia dan mengemas teripang dalam bentuk kapsul. “Sayangnya, saat proposal ini diajukan, tidak mendapat dana oleh pemerintah, sehingga mandeg sampai di situ saja,” ungkapnya.
Sebagai salah satu komoditi ekspor Indonesia, teripang atau juga lebih dikenal gingseng laut ternyata juga mengandung zat gizi dan biofarmaka penting bagi kesehatan lainnya. Di antaranya, bahan aktif antihipertensi, antibakteri, antifungi (anti jamur), antikanker, dan antikoagulan (anti penggumpal).(mrg)(rhs)
(Sumber)
0 comments:
Posting Komentar