Sekali lagi putra-putri terbaik bangsa INDONESIA berusaha mengharumkan nama bangsa melalui jalur ilmu dan Teknologi. Kali ini putra-putri ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya sedang mempersiapkan diri untuk lomba SEM (Shell Eco-Marathon) ASIA. Yaitu sebuah iven perlombaan yang diadakan oleh Perusahaan Minyak Dunia (Shell) guna mendorong inovasi dan pengembangan teknologi untuk efisiensi energy. Perlombaan ini sendiri ditujukan bagi Mahasiswa. Pada prisipnya tujuan dari perlombaan ini adalah membuat kendaraan dengan efisiensi bahan bakar yang tinggi dan menghasilkan emisi paling kecil.
Perlomaan dibagi dua katagori utama :
1. Futuristic prototypes
Membuat sebuah kendaraan dengan disain utama mengurangi drag sehingga dapat memaksimalkan efisiensi Bahan Bakar
2. Urban Concept vehicles
Membuat mobil konvensional beroda 4 yang dirancang untuk mobil perkotaan
1. Futuristic prototypes
Membuat sebuah kendaraan dengan disain utama mengurangi drag sehingga dapat memaksimalkan efisiensi Bahan Bakar
2. Urban Concept vehicles
Membuat mobil konvensional beroda 4 yang dirancang untuk mobil perkotaan
Shell Eco-Marathon telah diadakan beberapa kali di Eropa (sejak 1985) dan Amerika (sejak 2007). Sedangkan Shell Eco-Marathon akan diselenggarakan untuk pertama kalinya di Asia, pada 8-10 Juli 2010 di Sirkuit Internasional Sepang, terletak di Kuala Lumpur Malaysia.
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Senin, meluncurkan dua mobil hemat bahan bakar minyak (BBM) yang diberi nama "Sapu Angin 1" dan "Sapu Angin 2." .
Peluncuran yang ditandai dengan running test itu disaksikan Presiden Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi, karena kedua mobil itu akan ikut dalam kompetisi internasional "Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010" di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 Juli.
"Sapu Angin 1" merupakan mobil futuristic prototypes mirip gokart dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 1.000 kilometer," kata manajer tim Sapu Angin 1, M. Agus Setiawan.
Sementara itu, mobil "Sapu Angin 2" merupakan mobil urban concept vehicle mirip mobil roda empat yang konvensional, namun hanya berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 300 kilometer.
"Target Sapu Angin 1 memang juara, tapi target Sapu Angin 2 adalah diproduksi untuk mobil masa depan pada 25-30 tahun mendatang," kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya itu.
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Senin, meluncurkan dua mobil hemat bahan bakar minyak (BBM) yang diberi nama "Sapu Angin 1" dan "Sapu Angin 2." .
Peluncuran yang ditandai dengan running test itu disaksikan Presiden Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi, karena kedua mobil itu akan ikut dalam kompetisi internasional "Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2010" di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia, 8-10 Juli.
"Sapu Angin 1" merupakan mobil futuristic prototypes mirip gokart dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 1.000 kilometer," kata manajer tim Sapu Angin 1, M. Agus Setiawan.
Sementara itu, mobil "Sapu Angin 2" merupakan mobil urban concept vehicle mirip mobil roda empat yang konvensional, namun hanya berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 300 kilometer.
"Target Sapu Angin 1 memang juara, tapi target Sapu Angin 2 adalah diproduksi untuk mobil masa depan pada 25-30 tahun mendatang," kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS Surabaya itu.
Menurut dia, kedua mobil itu dirancang mahasiswa ITS sendiri yang "berguru" kepada alumni ITS dan "bos" perusahaan pabrikasi kapal PT Maroline Maju Utama.
"Ada 14 mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 yang bekerja keras merancang dan membuat kedua jenis mobil itu, setelah berguru selama seminggu kepada perusahaan pabrikasi kapal di Kenjeran, Surabaya itu. Kami memulai rencana pada Agustus 2009," paparnya.
Namun, katanya, pihaknya juga belajar dari sejumlah juara dalam lomba mobil hemat BBM tingkat internasional di Eropa yang sudah berlangsung sejak 25 tahun silam, yakni konsep monoqouce atau kerangka mobil dan body mobil dalam satu rangkaian.
"Semuanya dilakukan mahasiswa sendiri mulai dari membuat desain, mencari bahan baku, mengelas, melakukan pembubutan, dan seterusnya hingga selesai," tuturnya menjelaskan.
Ditanya kelebihan mobil "Sapu Angin" itu, ia mengaku konsep monoqouce membuat mobil terasa ringan, kemudian sistem injeksi pada mesin (EFI) membuat mobil hemat BBM dan ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem karburator (sistem semprot).
"Bobot mobil juga berkisar 35-40 kilogram dengan bahan baku fiberglas untuk body, sedangkan kerangka menggunakan poly-euretane (gabus padat)," tuturnya menambahkan.
Dengan konsep itu, tim ITS yakin akan menang dalam kompetisi SEM tingkat Asia yang pertama kali digelar, apalagi pengalaman mahasiswa ITS merancang sepeda motor dan mobil hemat BBM merupakan modal berharga untuk lomba mobil berkecepatan maksimal 25 kilometer per jam itu.
"Ada 14 mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 yang bekerja keras merancang dan membuat kedua jenis mobil itu, setelah berguru selama seminggu kepada perusahaan pabrikasi kapal di Kenjeran, Surabaya itu. Kami memulai rencana pada Agustus 2009," paparnya.
Namun, katanya, pihaknya juga belajar dari sejumlah juara dalam lomba mobil hemat BBM tingkat internasional di Eropa yang sudah berlangsung sejak 25 tahun silam, yakni konsep monoqouce atau kerangka mobil dan body mobil dalam satu rangkaian.
"Semuanya dilakukan mahasiswa sendiri mulai dari membuat desain, mencari bahan baku, mengelas, melakukan pembubutan, dan seterusnya hingga selesai," tuturnya menjelaskan.
Ditanya kelebihan mobil "Sapu Angin" itu, ia mengaku konsep monoqouce membuat mobil terasa ringan, kemudian sistem injeksi pada mesin (EFI) membuat mobil hemat BBM dan ramah lingkungan dibandingkan dengan sistem karburator (sistem semprot).
"Bobot mobil juga berkisar 35-40 kilogram dengan bahan baku fiberglas untuk body, sedangkan kerangka menggunakan poly-euretane (gabus padat)," tuturnya menambahkan.
Dengan konsep itu, tim ITS yakin akan menang dalam kompetisi SEM tingkat Asia yang pertama kali digelar, apalagi pengalaman mahasiswa ITS merancang sepeda motor dan mobil hemat BBM merupakan modal berharga untuk lomba mobil berkecepatan maksimal 25 kilometer per jam itu.
SAPU ANGIN 1
Sapu Angin I merupakan kendaraan kita yang kita ingin bersaing di Kelas Prototype Shell Eco Marathon di Asia 2010. Sapu Angin berarti angin menyapu. Hal ini mencerminkan bahwa desain kendaraan kami didasarkan pada konsep aerodinamis muka, menurunkan berat badan, bahan terbaik, dan sistem kendali berteknologi tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal dari konsumsi bahan bakar untuk melakukan perjalanan.
Ini adalah spesifikasi dari Sapu Angin I:
* Body: monocoque serat karbon
* Engine: 25 CC, 4 STROKE OHC Valvetronic (Internal Combustion)
* Fuel System: EFI
* Fuel: Gasoline
* Induksi: TCI
* Transmisi: Chain Sprocket Sistem
* Pengarah Syst. : Go-kart Pitman Arm Pengarah
* Brake: Disk rem
SAPU ANGIN 2
Untuk kendaraan yang kami akan bersaing untuk Perkotaan Kelas di Shell Eco Marathon Asia 2010, kami menyebutnya Sapu Angin II. Dan ini adalah spesifikasi dari Sapu Angin II:
* Body: monocoque Carbon Fiber
* Engine: 35 CC, 4 STROKE OHC Valvetronic (Internal Combustion)
* Fuel System: EFI
* Fuel: Gasoline
* Induksi: TCI
* Transmisi: Chain Sprocket Sistem
* Pengarah Syst. : Go-kart Pitman Arm Pengarah
* Brake: Disk rem
Sumber (AntaraNews, mesin-its-team.blogspot.com)
0 comments:
Posting Komentar