rss

Senin, 02 November 2009

Aplikasi Mobile Guide Untuk Mengetahui Posisi Lewat Telepon Seluler

ww.its.ac.id (03 Februari 2006)

Pengawasan terhadap barang atau orang kini sudah makin mudah. Apalagi sejak ditemukannya teknologi Global Positioning System (GPS). Jika sebelumnya teknologi ini terbatas untuk mengidentifikasi lokasi si pemegang alat, maka dengan penemuan aplikasi mobile guide ciptaan mahasiswa ITS, kita bisa melacak keberadaan seseorang lewat telepon seluler berbasis GPS. Adalah Laudi Heryasin, mahasiswa Fakultas Teknik Informatika ITS angkatan 2002 yang mengembangkan aplikasi tersebut melalui Tugas Akhir (TA) berjudul Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi dengan Menggunakan Teknologi GPS Berbasis G2 MEXML-RPC.
Kampus ITS, ITS Online - Pengawasan terhadap barang atau orang kini sudah makin mudah. Apalagi sejak ditemukannya teknologi Global Positioning System (GPS). Jika sebelumnya teknologi ini terbatas untuk mengidentifikasi lokasi si pemegang alat, maka dengan penemuan aplikasi mobile guide ciptaan mahasiswa ITS, kita bisa melacak keberadaan seseorang lewat telepon seluler berbasis GPS.

Adalah Laudi Heryasin, mahasiswa Fakultas Teknik Informatika ITS angkatan 2002 yang mengembangkan aplikasi tersebut. Lewat Tugas Akhir (TA) berjudul Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi dengan Menggunakan Teknologi GPS Berbasis G2 MEXML-RPC, ia membuat telepon seluler yang kita kenal sehari-hari memiliki fungsi lebih. Yaitu bisa mengetahui keberadaan orang yang sedang menelpon kita melalui koordinat yang terbaca pada GPS.

Putra bungsu Prof Dr Ir Herman Wahyudi DEA, Dosen FTSP ITS ini, merancang aplikasi mobile guide hanya dengan bermodalkan 3.5 juta rupiah. Uang itu dipergunakan untuk membeli sebuah telepon seluler bersistem operasi Java, sebuah GPS receiver, dan kabel data. Agar GPS receiver berfungsi, GPRS pada telepon seluler harus diaktifkan. Selanjutnya GPS receiver dikoneksikan lewat null modem buatan sendiri.

" saya gambling juga apakah perangkat GPS receiver ini bisa dikoneksikan ke telepon seluler, karena slot kedua device ini tak bisa terkoneksikan. Akhirnya masalah terpecahkan ketika saya mendapat masukan dari seorang teman dari Rusia di milis application developer. Dari masukan itu, saya membuat null modem untuk mengoneksikan keduanya," katanya ditemui di Kampus ITS, Kamis siang (2/2).

Untuk bisa melacak posisi orang lain (orang yang ditelepon), orang tersebut harus memiliki peralatan yang sama dengan orang yang menelepon. Dengan teknologi ini, selain bisa berbicara, si penelpon bisa mengetahui posisi yang diajak bicara begitupun sebaliknya. " dimanapun kita menelpon, posisi kita terlacak oleh lawan bicara," Lody yang hobi billiard

Teknologi ini, tambah Lody, memungkinkan untuk diaplikasikan karena didukung informasi yang dikirmkan lewat satelit dan backbone internet. Di atas atmosfer bumi, jelasnya, ada 28 satelit GPS (seluruhnya milik Amerika Serikat) yang setiap waktu mampu memberikan layanan sinyal GPS. " penggunaan satelitnya, kita bisa dapatkan secara gratis. Kita hanya perlu keluar uang saat membayar tagihan telepon seluler untuk volume data yang digunakan lewat backbone internet," tukas mahasiswa pada Maret nanti mungkin akan lulus cumlaude dengan IPK 3,66 dan lama studi 3,5 tahun.

Selain bisa memantau posisi orang lain lewat telepon seluler, aplikasi ciptaan Lody ini juga memungkinkan digunakannya PC atau notebook sebagai GPS receiver. Selain itu, temuan Lody ini bukan hanya bisa memantau keberadaan orang namun posisi benda apapun bisa dilacak lewat teknologi ini. Tentu saja dengan berbagai renovasi di sana-sini terutama terkait portabilitas GPS receiver dan telepon seluler.

" dipasang di taksi, mobil, atau sepeda motor. Kalau hilang, bisa dengan mudah kita melacaknya. Bisa pakai HP atau lewat notebook dan PC untuk melacaknya sejauh pencurinya tidak menemukan perangkat GPS dan HP yang ditanam di barang-barang kita," katanya yang sejak setahun terakhir ini menjadi direktur sebuah CV yang ia bangun bersama teman kuliahnya.

Tentang ide yang bisa digunakan untuk melacak benda yang hilang, Lody mengaku tertantang untuk mengembangkannya. Hal pertama yang harus diatasi adalah ukuran perangkat. " kemajuan teknologi mobile devices kita bisa ciutkan perangkat HP ataupun GPS receiver hanya dalam 1 perangkat berbentuk chip," papar alumnus SMAN 2 Surabaya ini. Ke depan, Lody berencana untuk mematenkan aplikasi ciptaannya. Paten ini penting mengingat apa yang dia ciptakan mungkin merupakan satu-satunya yang dikembangkan di Indonesia. (Humas/rin)


Bagikan

0 comments:


Posting Komentar

SAHABAT@1NDOTECH

1NDOTECH BLOG LIST

alexa